Judul: Kristal Aracruz
Penulis: Fauzi Atma
Tebal: 296 untuk versi cetak dan 385 halaman (versi ebook)
Genre: Fantasi
Penerbit: Imajinusa (melalui nulisbuku.com)
Tahun terbit: 2011
Mimpi
menjadi hal misterius selama berabad-abad. Di satu sisi, mimpi
dianggap sebagai proyeksi atas sesuatu yang dipikirkan manusia di alam
bawah sadarnya. Menurut teori ini, mimpi dapat menyenangkan atau
menakutkan tergantung pada keadaan psikologis seseorang sebelum ia
tidur. Di sisi lain, mimpi dipercaya sebagai firasat atas kejadian yang
akan berlangsung di masa depan. Timbullah penafsiran mimpi. Sosok
yang muncul dalam mimpi mewakili setiap kejadian.
Begitu
menariknya mimpi hingga dijadikan tema cerita dalam banyak film.
Sebut saja film yang dikatakan sebagai salah satu film terumit yang
pernah dibuat, Inception. Mimpi digambarkan sebagai dunia yang
berlapis-lapis. Para tokoh di film tersebut dapat bermimpi dalam mimpi
mereka hingga sekian lapisan. Freddy vs Jason, ketika sosok
menakutkan dalam mimpi memengaruhi kehidupan seseorang dalam kehidupan
nyata dan mereka harus berkelahi dalam mimpi sang pemeran utama.
Contoh lain, Vanilla Sky, Insidious, dan masih banyak yang lain film
mengenai mimpi.
Dapat
dikatakan ide cerita tentang mimpi bukanlah sesuatu yang baru. Namun,
seni membuat cerita memberikan dua pilihan, membuat hal baru menjadi
familiar atau membuat hal familiar menjadi baru. Pilihan pertama
sangat sulit tercapai karena tidak ada ide baru pada abad ini. Inilah
yang menyebabkan hampir semua film dan buku yang masuk ke daftar
seratus film atau buku terbaik sepanjang masa merupakan karya lama,
karya pada abad lalu. Buku ini mengambil pilihan kedua. Ada keunikan
sendiri yang didapat ketika seseorang membacanya.
Yang
pertama, mimpi yang dititikberatkan hanyalah mimpi buruk dan cara
tokoh utama menanggapi mimpi buruknya. Adalah Alnord, seorang bocah
dua belas tahun yang mendapati mimpi buruk berkali-kali. Ia bermimpi
masuk ke hutan menyeramkan dengan pohon-pohon berdaun yang berbentuk
seperti tangan berkuku panjang dan langit gelap yang dipenuhi awan
berkilat-kilat. Ia mengaku dapat merasakan suasana dingin dan mencekam
ketika memimpikannya sehingga merasa benar-benar masuk ke sana,
bahkan sakit ketika menampar diri sendiri untuk tersadar. Ia bercerita
kepada semua orang, tetapi jawaban mereka akan sama seperti jawaban
temannya, Dardyl.
“Lupain aja,” saran Dardyl. “Laki-laki berkuda, hutan, malam-malam, awan, petir. Penafsir mimpi paling hebat juga pasti bingung.”
“Ya,” kata Alnord. “Tapi terlalu aneh buat gampang dilupain.” (versi ebook hal. 35)
Di
sisi lain, ia menduga hutan tersebut adalah hutan Soulom yang tidak
jauh dari tempat tinggalnya, tetapi ia tidak memiliki penyakit tidur
berjalan sehingga tak mungkin saat tidur tanpa sadar pergi ke sana. Ia
ingin memastikannya karena sebenarnya pun ia merasa ada yang
memanggilnya dari hutan Soulom secara misterius. Hanya sayang, neneknya
melarangnya ke sana karena banyak alasan. Alnord pun berada di antara
dua pilihan, menuruti neneknya atau rasa penasarannya. Mimpinya tidak
berhenti, bahkan memberinya petunjuk-petunjuk tentang hal yang telah
dan akan terjadi. Bahwa ada sejenis pusaka bernama Kristal Aracruz pun
ia ketahui melalui mimpi buruknya.Hingga para pembaca akan berpikir ulang ketika menyelami maksud tagline di sampul belakangnya.
Bagaimana bisa kau mengira mimpi burukmu bukan sebuah kenyataan?
Yang
kedua, fakta yang dijadikan fiksi. Masalah menjadi kompleks ketika
desa mereka, desa Elberg, geger. Meskipun di buku ini bukan sebuah
bencana alam, kekacauan yang diceritakan mengingatkan kita pada
bencana alam yang benar-benar terjadi di Kamerun, Afrika, pada tahun
1986. Bencana tersebut merupakan bencana yang sangat unik karena
kemungkinan terjadi sangat kecil dan hanya bisa terjadi di tiga danau
di seluruh dunia. Penjelasannya pun hanya terkait dengan hukum fisika
sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa penulis memiliki ketertarikan
besar dengan sains. Namun, penulis tidak menggambarkan bencana
tersebut dengan sesuatu yang ilmiah dengan penjelasan rumit, tetapi
dengan sesuatu yang imajinatif, tak terduga, mudah dipahami, dan
sayang untuk dilewatkan. Di bagian inilah tingkat orisinalitas penulis
dapat diperhitungkan. Penulis juga mengaitkan kejadian alam dengan
latar belakang kebudayaan para tokoh. Hal ini membuat pembaca mudah
meresap ke dalam dunia dalam novel ini.
“Benda hitam yang makan bulan itu apa?” kata Alnord. .... “Naga?” (versi ebook hal. 197-198)
Yang
ketiga, penggunaan kata dalam dialog tokoh yang bisa dikatakan sangat
keseharian. Hal ini mengakibatkan tempo membaca lebih cepat. Namun,
tidak semua tokoh seperti itu. Penggunaan kata tiap tokoh berbeda
tergantung pada beberapa hal yang dapat dipahami bila pembaca lebih
cermat. Mungkin beberapa pembaca akan terganggu dengan hal itu dan
menjadikannya kelemahan bagi novel ini, tetapi semua masih dapat
dinikmati. Lebih dapat dimaklumi lagi jika dibandingkan dengan novel
J.K. Rowling, Harry Potter, dalam versi Inggris. Penggunaan slang dan
penyingkatan kata melimpah ruah, terutama untuk tokoh Hagrid karena
sesuai dengan karakternya.
Yang
keempat, unsur intrinsik sebuah novel akan terasa kering tanpa unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrensik di novel ini cukup lengkap. Di dalamnya
terdapat unsur persahabatan, kekeluargaan, humor yang tidak dipaksa
lucu, hubungan manusia dengan alam dan makhluk hidup, drama, aksi yang
menegangkan, bahkan politik kerajaan.
“Ini benar-benar kelewatan.” Charlom mengeluh dan mengumpat. “Upeti cuma ditagih, tapi kurang kelihatan perbaikan yang nyata, bikin kecewa, bukan tipe pe—.” Charlom menghentikan kalimatnya. Ia bisa dikenai tuntutan bila tertangkap menghina raja. (versi ebook hal. 108)
Yang
kelima, setiap tokoh berperan penting dalam jalinan plot yang begitu
kuat. Tidak ada kejadian yang percuma. Tidak bertele-tele. Setiap
kejadian pasti memiliki sebab akibat dengan kejadian sebelum dan
sesudahnya. Bahkan pembaca dituntut untuk teliti ketika membaca setiap
dialog karena semuanya menjadi kejutan di beberapa bagian cerita. Novel
dengan genre fantasi dinilai sebagai genre yang harus dipenuhi hal
tak terduga, terutama bagian akhir cerita dan novel ini berhasil
menyentak dengan penutup cerita yang sulit tertebak pembaca.
--------
NB: versi e-book dapat diunduh di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar