Minggu, 28 Oktober 2012

Sekuntum Bunga Tidur

Judul: Kristal Aracruz
Penulis: Fauzi Atma
Tebal: 296 untuk versi cetak dan 385 halaman (versi ebook)
Genre: Fantasi
Penerbit: Imajinusa (melalui nulisbuku.com)
Tahun terbit: 2011

Mimpi menjadi hal misterius selama berabad-abad. Di satu sisi, mimpi dianggap sebagai proyeksi atas sesuatu yang dipikirkan manusia di alam bawah sadarnya. Menurut teori ini, mimpi dapat menyenangkan atau menakutkan tergantung pada keadaan psikologis seseorang sebelum ia tidur. Di sisi lain, mimpi dipercaya sebagai firasat atas kejadian yang akan berlangsung di masa depan. Timbullah penafsiran mimpi. Sosok yang muncul dalam mimpi mewakili setiap kejadian.

Begitu menariknya mimpi hingga dijadikan tema cerita dalam banyak film. Sebut saja film yang dikatakan sebagai salah satu film terumit yang pernah dibuat, Inception. Mimpi digambarkan sebagai dunia yang berlapis-lapis. Para tokoh di film tersebut dapat bermimpi dalam mimpi mereka hingga sekian lapisan. Freddy vs Jason, ketika sosok menakutkan dalam mimpi memengaruhi kehidupan seseorang dalam kehidupan nyata dan mereka harus berkelahi dalam mimpi sang pemeran utama. Contoh lain, Vanilla Sky, Insidious, dan masih banyak yang lain film mengenai mimpi.

Dapat dikatakan ide cerita tentang mimpi bukanlah sesuatu yang baru. Namun, seni membuat cerita memberikan dua pilihan, membuat hal baru menjadi familiar atau membuat hal familiar menjadi baru. Pilihan pertama sangat sulit tercapai karena tidak ada ide baru pada abad ini. Inilah yang menyebabkan hampir semua film dan buku yang masuk ke daftar seratus film atau buku terbaik sepanjang masa merupakan karya lama, karya pada abad lalu. Buku ini mengambil pilihan kedua. Ada keunikan sendiri yang didapat ketika seseorang membacanya.

Yang pertama, mimpi yang dititikberatkan hanyalah mimpi buruk dan cara tokoh utama menanggapi mimpi buruknya. Adalah Alnord, seorang bocah dua belas tahun yang mendapati mimpi buruk berkali-kali. Ia bermimpi masuk ke hutan menyeramkan dengan pohon-pohon berdaun yang berbentuk seperti tangan berkuku panjang dan langit gelap yang dipenuhi awan berkilat-kilat. Ia mengaku dapat merasakan suasana dingin dan mencekam ketika memimpikannya sehingga merasa benar-benar masuk ke sana, bahkan sakit ketika menampar diri sendiri untuk tersadar. Ia bercerita kepada semua orang, tetapi jawaban mereka akan sama seperti jawaban temannya, Dardyl.

“Lupain aja,” saran Dardyl. “Laki-laki berkuda, hutan, malam-malam, awan, petir. Penafsir mimpi paling hebat juga pasti bingung.”
“Ya,” kata Alnord. “Tapi terlalu aneh buat gampang dilupain.” (versi ebook hal. 35)

Di sisi lain, ia menduga hutan tersebut adalah hutan Soulom yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, tetapi ia tidak memiliki penyakit tidur berjalan sehingga tak mungkin saat tidur tanpa sadar pergi ke sana. Ia ingin memastikannya karena sebenarnya pun ia merasa ada yang memanggilnya dari hutan Soulom secara misterius. Hanya sayang, neneknya melarangnya ke sana karena banyak alasan. Alnord pun berada di antara dua pilihan, menuruti neneknya atau rasa penasarannya. Mimpinya tidak berhenti, bahkan memberinya petunjuk-petunjuk tentang hal yang telah dan akan terjadi. Bahwa ada sejenis pusaka bernama Kristal Aracruz pun ia ketahui melalui mimpi buruknya.Hingga para pembaca akan berpikir ulang ketika menyelami maksud tagline di sampul belakangnya.

Bagaimana bisa kau mengira mimpi burukmu bukan sebuah kenyataan?

Yang kedua, fakta yang dijadikan fiksi. Masalah menjadi kompleks ketika desa mereka, desa Elberg, geger. Meskipun di buku ini bukan sebuah bencana alam, kekacauan yang diceritakan mengingatkan kita pada bencana alam yang benar-benar terjadi di Kamerun, Afrika, pada tahun 1986. Bencana tersebut merupakan bencana yang sangat unik karena kemungkinan terjadi sangat kecil dan hanya bisa terjadi di tiga danau di seluruh dunia. Penjelasannya pun hanya terkait dengan hukum fisika sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa penulis memiliki ketertarikan besar dengan sains. Namun, penulis tidak menggambarkan bencana tersebut dengan sesuatu yang ilmiah dengan penjelasan rumit, tetapi dengan sesuatu yang imajinatif, tak terduga, mudah dipahami, dan sayang untuk dilewatkan. Di bagian inilah tingkat orisinalitas penulis dapat diperhitungkan. Penulis juga mengaitkan kejadian alam dengan latar belakang kebudayaan para tokoh. Hal ini membuat pembaca mudah meresap ke dalam dunia dalam novel ini.

“Benda hitam yang makan bulan itu apa?” kata Alnord. .... “Naga?” (versi ebook hal. 197-198)

Yang ketiga, penggunaan kata dalam dialog tokoh yang bisa dikatakan sangat keseharian. Hal ini mengakibatkan tempo membaca lebih cepat. Namun, tidak semua tokoh seperti itu. Penggunaan kata tiap tokoh berbeda tergantung pada beberapa hal yang dapat dipahami bila pembaca lebih cermat. Mungkin beberapa pembaca akan terganggu dengan hal itu dan menjadikannya kelemahan bagi novel ini, tetapi semua masih dapat dinikmati. Lebih dapat dimaklumi lagi jika dibandingkan dengan novel J.K. Rowling, Harry Potter, dalam versi Inggris. Penggunaan slang dan penyingkatan kata melimpah ruah, terutama untuk tokoh Hagrid karena sesuai dengan karakternya.

Yang keempat, unsur intrinsik sebuah novel akan terasa kering tanpa unsur ekstrinsik. Unsur ekstrensik di novel ini cukup lengkap. Di dalamnya terdapat unsur persahabatan, kekeluargaan, humor yang tidak dipaksa lucu, hubungan manusia dengan alam dan makhluk hidup, drama, aksi yang menegangkan, bahkan politik kerajaan.

“Ini benar-benar kelewatan.” Charlom mengeluh dan mengumpat. “Upeti cuma ditagih, tapi kurang kelihatan perbaikan yang nyata, bikin kecewa, bukan tipe pe—.” Charlom menghentikan kalimatnya. Ia bisa dikenai tuntutan bila tertangkap menghina raja. (versi ebook hal. 108)

Yang kelima, setiap tokoh berperan penting dalam jalinan plot yang begitu kuat. Tidak ada kejadian yang percuma. Tidak bertele-tele. Setiap kejadian pasti memiliki sebab akibat dengan kejadian sebelum dan sesudahnya. Bahkan pembaca dituntut untuk teliti ketika membaca setiap dialog karena semuanya menjadi kejutan di beberapa bagian cerita. Novel dengan genre fantasi dinilai sebagai genre yang harus dipenuhi hal tak terduga, terutama bagian akhir cerita dan novel ini berhasil menyentak dengan penutup cerita yang sulit tertebak pembaca.

-------- 

NB: versi e-book dapat diunduh di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar