Pengarang : Fauzi Atma
Penerbit : Imajinusa (selfpublishing melalui nulisbuku.com)
Tahun terbit : 2012
Tebal buku : 347 halaman untuk versi cetak dan 456 halaman untuk versi e-book.
Harga buku : Rp67.000 untuk versi cetak dan e-book gratis. Belum termasuk ongkos kirim.
Perancang Sampul: Nurul Ashari @kbbostrike
Rasa kehilangan setiap orang, bila dikumpulkan, akan seperti butir-butir pasir di padang gurun. Bagaimana bila setiap orang yang merasa kehilangan menuntut semua kembali?
Alnord bersama Antonum dan Dardyl beserta orang tuanya, Ogwald dan Maureen, terpaksa pindah ke kerajaan Morgana, kerajaan terluas yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh gurun pasir. Sayang Alnord dan Dardyl tak bisa tinggal berdekatan. Mereka berpisah di awal perjalanan. Di sisi lain, untuk kali pertama, Alnord dan Antonum berkesempatan tinggal bersama, tetapi ternyata Antonum menitipkan Alnord pada kawannya, Namib. Antonum merasa Alnord akan banyak belajar dari Namib, seorang pedagang yang ucapannya sering menyakitkan. Alnord tak pernah betah di sana. Namib memperlakukannya seperti budak pasar.
Kekacauan pikiran dan perasaan Alnord mengajaknya kembali
ke dunia mimpi buruknya. Tidak seperti sebelumnya, ia masuk ketika ia tertidur,
kali ini ia masuk ke dunia gelap itu dalam keadaan tersadar. Di sana ia
berkenalan dengan Noar, bocah biru yang mengetahui banyak hal tentang dunia
itu. Alnord bertanya banyak padanya, termasuk cara keluar masuk dunia itu
dengan sengaja. Suatu hari Noar memberi tahu Alnord soal Lampu Hasrat. Lampu
Hasrat adalah mitos kerajaan Morgana, sebuah benda milik seorang pribumi
bernama Aladdin dan dipakai untuk memanggil makhluk yang dapat mewujudkan
permintaan orang yang menggosok Lampu Hasrat. Kemudian Noar menceritakan masa
lalunya yang kelam, orang tuanya beserta seluruh masyarakat desanya diculik
oleh sekumpulan orang, dan ia begitu ingin memiliki Lampu Hasrat untuk
mengembalikan orang tuanya.
Di dunia nyata, ia berteman dengan Hazar, seorang pemuda
pribumi yang senang petualangan. Ayahnya sendiri, Kamunra, seorang legenda
kesenian pedang di kerajaan Morgana menjadi idolanya. Hazar mengajaknya
menghadiri Badhushki, perhelatan adu pedang, yang ditonton Kamunra sebagai tamu
istimewa. Kemudian sekelompok pasukan dari Kaum Elmendon menghancurkan stadion
dan menculik orang-orang, sebagai sandera ancaman mereka yang menuntut pihak
kerajaan untuk mengembalikan kristal kekuatan mereka.
Hazar berimpian menjadi legenda Badhushki seperti
ayahnya. Namib memiliki tujuan yang tersimpan lama. Noar ingin mengembalikan
orang tuanya. Kamunra memiliki rahasia. Antonum pun punya keinginan yang
terkubur. Alnord tak terkecualikan. Ketika semua orang memiliki keinginan, ada
desas-desus bahwa Lampu Hasrat bukan hanya sekadar mitos. Ia benar-benar ada
dan sudah ditemukan. Kemudian semua orang berebut untuk mendapatkannya. Ketika
satu per satu permintaan mulai terwujudkan dengan caranya masing-masing,
terjadilah kekacauan di kerajaan Morgana yang mengancam keselamatan pemimpin
kerajaan Morgana, Raja Sankhanum.
Setelah sukses dengan seri pertamanya, Kristal
Aracruz, Serial Muslihat Hitam berlanjut dengan seri keduanya berjudul Lampu
Hasrat ini. Terdapat perbedaan mencolok dari segi penulisannya. Lampu Hasrat terbaca
lebih matang dalam artian lebih sedikit mengandung kesalahan dari segi
penulisan dan penceritaan daripada buku pendahulunya, hal ini dipastikan karena
penulisnya belajar banyak dari pengalamannya menulis buku pertama. Selain itu,
bahasa sehari-hari yang menjadi gaya dialog dalam Kristal Aracruz berkurang
dalam novel ini, hanya muncul bila Alnord berbicara dengan orang-orang yang
berasal dari kerajaan Ablahar juga. Hal itu dikarenakan pada dasarnya bila kita
berbicara dengan orang asing, bahasa yang digunakan akan sedikit lebih formal.
Hal ini ditegaskan juga melalui dialog di halaman 362 versi e-book. “Cara ngomongmu beda banget,” kata Dardyl
pada Alnord setelah mereka lama tak bertemu, sedangkan Alnord hanya bisa menjawab, “Kau tahulah, penduduk di sini sangat
puitis kata-katanya. Aku bahkan bisa membuatkanmu syair saat ini juga.”
Beberapa bab dibuka dengan adegan yang melibatkan
makhluk-makhluk imajinasi yang tinggal di kerajaan Morgana. Hal itu membuat
pembaca meresap ke dalam dunia buatan sang penulis setiap kali mulai membaca
setiap babnya. Ketegangan sudah ada sejak bab pertama dan terus meningkat dalam
bab-bab selanjutnya, membuat pembaca takkan bisa meletakkan buku ini sampai
habis.
Salah satu yang begitu unik dari unsur cerita dalam Lampu
Hasrat adalah budaya bahasanya, selain budaya Badhushki yang sangat berpengaruh
pada cerita. Terdapat beberapa peribahasa dan frasa buatan penulis yang
dimodifikasi dari peribahasa dan frasa dalam bahasa kita sehari-hari dan
disesuaikan dengan kebudayaan kerajaan Morgana. Salah satunya peribahasa yang
tertulis di halaman 247 dalam versi e-book, “Tiadalah
batu yang menggelinding jauh dari puncak gunung”, yang merupakan modifikasi
dari peribahasa “Buah jatuh tak jauh dari
pohonnya” karena di kerajaan Morgana terdapat banyak gunung batu, bukannya
pohon dan buah.
Tak hanya itu, komitmen penulis untuk memfantasikan
peristiwa sains dalam Serial Muslihat Hitam tetap konsisten dalam Lampu Hasrat.
Setelah memfantasikan bencana danau pembunuh, danau Nyos, yang benar-benar
terjadi di Kamerun pada tahun 1986 di novel sebelumnya, Kristal Aracruz, di
novel ini penulis memfantasikan Jabal Magnet yang ada di semenanjung Arab dan
lubang neraka yang ada di Turkmenistan yang akan membuat kita terkagum-kagum
dengan sains dan berimajinasi liar dalam waktu yang sama.
Plot cerita berbentuk kerucut, yakni banyak peristiwa
yang terjadi di awal-awal dan terlihat tidak berhubungan satu sama lain,
kemudian seiring pembaca membalik halaman, muncullah benang merah di antara
peristiwa-peristiwa itu dan berakhir di satu titik dalam sebuah konklusi yang
klimaks. Hal itu dapat membuat pembaca lelah menerka-nerka apa tujuan tokoh
utama dalam beberapa bab awal, tetapi untungnya penulis selalu menyematkan
hal-hal yang unik dan menarik di setiap babnya sehingga pembaca akan terus menikmati
setiap narasinya dan baru tersadar setelah melahap habis satu buku. Sangat
sangat disarankan untuk membaca terlebih dahulu Kristal Aracruz sebelum membaca
buku ini karena plotnya begitu berhubungan, pembaca akan kesulitan mengerti
konflik secara kesuluruhan. Selain itu bila buku ini yang terlebih dahulu
dibaca sebelum buku pertamanya, kejutan dalam Kristal Aracruz akan sedikit
memudar.
Bila Anda mengharapkan unsur drama keluarga dan
persahabatan yang mengharukan, petualangan yang seru, misteri yang mencekam,
sains terbalut fantasi yang mengagumkan, imajinasi liar, aksi yang menegangkan,
serta kejutan di akhir cerita terkandung dalam satu novel, Lampu Hasrat akan
mewujudkannya untuk Anda.
------
NB:
- Untuk pemesanan, silakan kirim email ke fauziatma@gmail.com dengan isian nama lengkap, alamat jelas, nomor HP, jumlah pesanan, dan pemesan mau testimoni penulis atau tidak karena memengaruhi harga ongkos kirim.
- Versi e-book dapat diunduh di sini.